Jumat, 28 Juli 2017

CANDI JAGO


Foto: https://www.instagram.com/p/BFRWRMaHxnl

Candi Jago di Malang - merupakan candi yang berdiri sejak abad XIII pada masa kerajaan Singhasari (Singosari). Nama Candi Jago ini berasal dari kata Jajaghu. Letak Candi Jago adalah pada Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, yang bisa dtempuh sejauh 22 km ke arah timur dari kota Malang. Penduduk setempat sering menyebut Candi Jago sebagai Cungkup, ada juga yang menyebutnya sebagai Candi Tumpang.

Kali ini nnoart.com akan mengulas mengenai Candi Jago, yang merupakan salah satu peninggalan sejarah di Malang yang juga saat ini berfungsi juga sebagai salah satu objek wisata sejarah di Malang. Informasi yang diberikan dalam tulisan ini sebagian besar disadur dari Wikipedia serta beberapa lainnya dengan mengamati langsung di lapangan serta bertanya pada pengelola setempat.


Letak Candi Jago


Sebelum mempelajari banyak hal mengenai Candi Jago, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu lokasi tepat dari candi ini. Mungkin ada diantara pembaca yang lebih tertarik untuk menggali informasi lebih detailnya secara langsung di lapangan atau hanya sekedar untuk jalan-jalan saja.

Bagi pembaca yang ingin mengunjungi Candi Jago, dapat langsung melihat Google Maps di atas, yang menunjukan langsung lokasi dari candi ini di dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Koordinatnya adalah pada 8°0′20,81″LU 112°45′50,82″BT atau bisa langsung klik pada "view larger map" pada Google Map di atas untuk menuju halaman peta yang lebih besar.

Cara Menuju Candi Jago

Jika dari kota Malang, berkendaralah sejauh kurang lebih 22 km ke arah timur, melalui Madyopuro – Cemorokandang – kecamatan Pakis – Tumpang atau bisa dengan mengikuti jalan Laksda Adisucipto (jalan menuju bandara), terus melewati Pakis hingga masuk Tumpang. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di Pasar Tumpang yang berada di pusat kecamatan Tumpang. Candi Jago terletak kurang lebih 500 meter dari Pasar Tumpang. Oh iya, bagi yang ingin naik angkutan umum bisa ke Terminal Arjosari dan naik angkutan umum Malang – Tumpang hingga tiba di Pasar Tumpang. Anda bisa naik ojek dari sini atau berjalan kaki kurang lebih 10 menit.

Candi Jago berada diantara permukiman warga, tepat berada di depan SD Negeri Tumpang 02 di Jalan Wisnuwardhana. Pengelola candi menggunakan pagar kawat berduri untuk membatasi antara candi dengan permukiman warga. 

Sejarah Candi Jago

Foto: https://www.instagram.com/p/BFRWRMaHxnl
Nama sebenarnya dari candi ini adalah Jajaghu (menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton). Jajaghu merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu tempat suci. Jajaghu sendiri artinya ‘keagungan’, yang seiring berjalannya waktu sekarang hanya disebut sebagai candi Jago, walaupun terkadang ada yang menyebutnya sebagai Candi Tumpang karena lokasinya atau warga setempat lebih sering menyebutnya Cungkup.

Candi Jago didirikan pada abad XIII tepatnya pada masa kejayaan Kerajaan Singhasari. Pada awal mula didirikan oleh Raja Kertanegara, Candi Jago dijadikan sebagai makam raja kerajaan Singhasari yang keempat yaitu Wishnuwardhana yang juga merupakan ayah dari Raja Kertanegara. Raja Wishnuwardhana sendri wafat pada tahun 1268 M. Candi tambahan didirikan dan ditambahkan Arca Manjusri oleh Adityawarman (sekarang tersimpan di Museum Nasional bernomor inventaris D. 214).

Raja Kerajaan Singasari waktu itu, Wisnuwardhana, merupakan penganut agawa Syiwa Buddha yang merupakan aliran keagamaan perpaduan Hindhu Buddha (informasi dalam Pupuh 41 Gatra ke-4 Negarakertagama). Selama masa pemerintahan kerajaan Singasari, kerajaan yang terletak kurang lebih 20 kilometer dari Candi Jago, aliran Syiwa Buddha ini terus berkembang.

Hasil gambar untuk CANDI jago
Pembangunan Candi Jago dalam kitab Negarakertagama serta Pararaton berlangsung selama 12 tahun yaitu pada 1268 M – 1280 M. Walaupun Candi Jago lebih identik dengan kerajaan Singosari, namun disebut juga dalam Negarakertagama serta Pararaton bahwa Raja dari Kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk, sering mengunjungi candi ini sepanjang tahun 1359 M. Hubungan antara Candi Jago dengan Kerajaan Singhasari bisa juga dilihat dari pahatan teratai (padma) yang menghiasi tatakan arca-arcanya, dimana terlihat menjulur keatas dari bonggolnya. Motif teratai ini merupakan motif teratai populer pada masa Kerajaan Singasari. Dalam sejarah Candi, perlu dicermati juga kebiasaan raja-raja zaman dulu yang biasanya memugar candi-candi yang dibangun oleh raja-raja sebelumnya. Ada dugaan bahwa Raja Adityawarman dari Melayu, yang masih memiliki hubungan darah dengan Hayam Wuruk, pernah memugar Candi Jago pada tahun 1343 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CANDI SINGOSARI

  Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari adalah candi Hindu - Buddha peninggalan bersejarah Kerajaan Singhasar...