Candi Badut adalah sebuah
candi yang terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota
Malang. Secara administratif candi badut terletak di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan
Sukun,
Kota Malang,
Jawa Timur.
Lokasi candi ini berada di dekat Universitas Ma Chung, sekitar 15 menit
berjalan kaki dari sana ke arah Timur. Lokasi ini juga dapat ditempuh
dengan kendaraan umum jurusan Tidar arah menuju
Institut Teknologi Nasional. Lokasi tersebut dapat dilihat di
[1].
Kata Badut diduga berasal dari
bahasa Sanskerta Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.
Usia
Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun, merupakan yang tertua di Jawa Timur dan diyakini adalah peninggalan Prabu
Gajayana, penguasa kerajaan
Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti
Dinoyo
bertahun 760 Masehi. Candi Badut ini meninggalkan jejak purbakala
sebagai peninggalan sejarah yang perlu di jaga dan dilestarikan
keadaannya.
Bangunan
Para
ahli menyatakan bahwa Candi Badut merupakan peralihan gaya bangunan
Klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Pada ruangan induk candi yang
berisi
lingga dan
yoni, simbol
Siwa dan
Parwati.
Sebagaimana umumnya percandian Hindu di Jawa, pada bagian dinding luar
terdapat relung-relung yang semestinya berisi arca. Dua relung di kanan
dan kiri pintu mestinya berisi arca
Mahakala dan
Nandiswara, relung utara untuk arca
Durga Mahisasuramardini, relung timur untuk arca
Ganesha, dan di sisi selatan terdapat relung untuk arca
Agastya yakni Siwa sebagai Mahaguru. Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga Mahisasuramardini yang tersisa di Candi Badut.
Penemuan
Candi
ini ditemukan pada tahun 1921 berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan
tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah
Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di
Malang. Candi Badut dipugar kembali pada tahun 1925-1927 di bawah
pengawasan B. De Haan dari
Jawatan Purbakala
Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada saat itu
diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian
kaki yang masih dapat dilihat susunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar